Postingan

Tenang Saja, Cintaku Padamu Tidak Untuk Selamanya!

Apa yang kau takutkan? Kenapa wajahmu begitu tegang saat melihatku? Aku mengganggu ingatanmu? Kau teringat kembali kenangan kita? Silahkan bernostalgia. Aku tak perduli dengan isi pikiranmu saat ini. Wajahmu jelas menggambarkan kau takut. Takut aku mendekatimu dan merayumu? Oh, kau terlalu jauh berkhayal! Tenang saja, aku datang bukan untukmu. Bukan untuk bernostalgia tentang hari jadian kita disini. Tujuanku kesini sama sekali tak ada hubungannya denganmu. Jadi, kau tetaplah disitu. Berkerja seperti biasanya kau berkerja. Jangan perlihatkan wajah aneh itu dihadapanku. Atau aku bongkar dihadapan teman-temanmu bahwa kau adalah mantanku. Kau mau itu terjadi? Ya, jika kau tak mau. Maka tetaplah diam disitu. Kita adalah mantan pacar rahasia. Dulu kita disini sama-sama berkerja keras menutupi status hubungan, karena tak mau ada yang tahu kalau kita cinlok. Sekarang kita tetap tidak punya sejarah apapun disini. Tak ada yang tahu yang terjadi diantara kita, kan? Itulah sebabn

Kau Sudah Bahagia? Aku Melihatmu Tersenyum Hari Ini.

Sebagaimana aku mudah mendapatkan hatimu, aku juga dengan mudah melepaskan kepergianmu. Kau tahu, aku tak berdaya saat kau meminta untuk berpisah. Aku tak sanggup menahanmu jika denganku membuatmu tak nyaman. Sekarang, aku masih belum tahu apa alasanmu pergi dariku. Seingatku, aku tak pernah curang padamu. Aku selalu setia disisimu, dimana salahku? Dan aku tahu, tidak ada seorangpun disisimu. Kau tidak jatuh cinta pada siapapun selainku, kau tidak sedang dekat dengan yang lain. Apakah karena kau yakin bahwa hubungan kita ini salah, makanya kau pergi? Jika alasanmu adalah karena kau tak ingin menodai cinta sucimu. Aku tak masalah. Aku bahagia meskipun harus merasakan sakit di awal kepergianmu. Tapi apakah kau akan kembali padaku nanti? Disaat kau sudah siap untuk menikah? Aku tak yakin kau kembali. Saat ini saja, kau sepertinya tak ingat apa-apa tentang kita. Kau tampak bahagia sendirian disana. Sedangkan aku, entah sampai kapan merasakan sakit yang tak ada habisnya.

Benarkah Kau Tak Cinta? Tapi Kenapa Aku Melihat Tanda-Tanda Itu!

Aku tahu kamu memang pembohong hebat. Kamu orang pertama yang memperlihatkan kepadaku cara untuk berbohong. Ya, kamu bilang kamu tak mencintaiku setiap kali aku mengungkapkan perasaanku. Tapi, setiap saat kau mencuri-curi pandang padaku. Kau juga selalu ada untukku. Kau baik, bahkan jauh lebih baik dari siapapun. Kau bilang kau tak cinta? Dasar pembohong! Kenapa kau menyiksaku dengan kebohongan-kebohonganmu itu? Apakah kau terlalu takut untuk memulai denganku? Karena kau tidak pernah pacaran sebelumnya? Ayolah, jujur saja. Kau mencintaiku, kan? Oh, aku hampir gila. Kau membuatku melakukan segala hal untuk membuatmu tetap berada disampingku. Kau tahu, semua kebaikanmu telah membuatku jatuh cinta! Tapi kenapa kau ingin pergi juga? Kenapa, hah?! Bulshit. Kau laki-laki macam apa, hah?! Meluluhkanku berbulan-bulan, lalu berniat untuk meninggalkanku suatu hari. Itu brengsek namanya! Aku lelah bertanya, apa maksud semua kebaikanmu selama ini. Tapi kau diam saja? Aku lelah

Seberapa Sanggup Engkau Menjauhiku? Pergilah Sejauh Mungkin!

Dengan bodohnya aku datang lagi ke tempat pertama kali kita kencan dulu. Disini ada banyak kenangan tak terlupakan. Aku masih ingat dengan jelas, bagaimana dulu aku pernah tersenyum begitu manis untukmu, dan kau juga sama. Kita pernah saling mencintai rupanya? Ah, aku hampir tidak percaya! Disudut ruangan warung kopi ini kita pernah duduk berdekatan. Saling curi-curi pandang. Aku yang saat itu adalah chef di sini, dan kau baristanya. Kita sepasang kekasih yang sempurna! Ah, kita dulu benar-benar pengecut. Kita sekuat tenaga menyembunyikan status hubungan antara kita. Entah aku yang terlalu polos, atau kamu yang terlalu mahir bermain aman. Hubungan secret love itu sepertinya hanya menguntungkanmu. Apakah aku menyesal telah memulainya? Jelas aku menyesal! Engkau bukan lelaki baik-baik sebagaimana yang aku bayangkan selama ini. Engkau pengecut! Kenapa hubungan kita hanya tiga bulan? Kenapa di bulan ketiga kamu ingin pisah? Kalau benar kau laki-laki yang baik, kamu tidak

Semakin Ku Kejar, Semakin Kau Jauh? Baiklah, Pergi Saja!

Aku mencintaimu benar-benar tulus. Tapi pada akhirnya engkau pergi menjauh. Apa yang kau inginkan? Ingin aku melepaskanmu? Kisah cintaku selalu buruk. Aku tidak tahu dimana salahnya. Apakah aku terlalu awam untuk masalah cinta? Atau wajahku tidak menarik untuk dijadikan kekasih siapa saja? Entahlah. Aku tidak tahu. Yang kutahu, aku sering patah hati. Yang terakhir adalah denganmu. Ya. Tulisan ini untukmu. Orang yang melangkah pergi dengan mudah. Asal kamu tahu. Kepergianmu membuatku merasa sangat marah. Aku benar-benar tak diberi kesempatan untuk mempertahankanmu. Melihat engkau yang terus menjauh, aku seperti sampah yang tak berguna. Engkau bahkan tidak berbalik untuk seledar menengokku. Baiklah. Pertarungan kita dimulai hari ini. Hari dimana kesadaranku terkumpul demi menolongku dari keterpurukan. Aku akan mengangkat wajahku tegak dihadapanmu. Aku sama sekali tidak lemah. Lihat saja. Aku akan buktikan bahwa aku tidak layak dibuang. Aku berharga. Sama seperti dirimu yan