Seberapa Sanggup Engkau Menjauhiku? Pergilah Sejauh Mungkin!

Dengan bodohnya aku datang lagi ke tempat pertama kali kita kencan dulu. Disini ada banyak kenangan tak terlupakan.

Aku masih ingat dengan jelas, bagaimana dulu aku pernah tersenyum begitu manis untukmu, dan kau juga sama.

Kita pernah saling mencintai rupanya? Ah, aku hampir tidak percaya!

Disudut ruangan warung kopi ini kita pernah duduk berdekatan. Saling curi-curi pandang. Aku yang saat itu adalah chef di sini, dan kau baristanya. Kita sepasang kekasih yang sempurna!

Ah, kita dulu benar-benar pengecut. Kita sekuat tenaga menyembunyikan status hubungan antara kita.

Entah aku yang terlalu polos, atau kamu yang terlalu mahir bermain aman. Hubungan secret love itu sepertinya hanya menguntungkanmu.

Apakah aku menyesal telah memulainya? Jelas aku menyesal!

Engkau bukan lelaki baik-baik sebagaimana yang aku bayangkan selama ini. Engkau pengecut!

Kenapa hubungan kita hanya tiga bulan? Kenapa di bulan ketiga kamu ingin pisah?

Kalau benar kau laki-laki yang baik, kamu tidak mungkin berlepas tangan saat aku telah tergila-gila padamu.

Setelah berpisah denganku kamu ingin kemana? Pergilah. Aku tak perduli lagi kamu akan berlabuh dipelukan siapa.

Yang kutahu, aku merasa sakit jika harus melihatmu lagi.

Aku terpaksa resign dengan hati yang hampa. Berharap tak pernah bertemu denganmu lagi sampai kapanpun.

Ohya, jika ada hal yang bisa membuatmu mengingat aku. Aku benar-benar berterimakasih karena kamu mengingatku.

Tapi, aku berjanji. Aku tidak akan lernah mengingatmu lagi.

#Inspirasikopi
#Lamnyong
#BandaAceh


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Benarkah Kau Tak Cinta? Tapi Kenapa Aku Melihat Tanda-Tanda Itu!

Tenang Saja, Cintaku Padamu Tidak Untuk Selamanya!